MAKALAH
(TREND DAN ISU DALAM KEPERAWATAN KELUARGA)
KELOMPOK
4
1.
FARIDA
JUNI
2.
IDHAM JAENAL
3.
RIDWAN
TUHUREU
4.
DMIRA
KOGOYA
PRODI SI-KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
GRAHA EDUKASI MAKASSAR
TAHUN 2018/2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat, dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul tentang “Trend dan
Isu dalam Keperawatan Keluarga” Kami menyadari sepenuhnya bahwa isi dari
makalah ini masih jauh dari sempurna dan masih perlu adanya perbaikan dan
penambahan materi, untuk itu kritik dan saran sangat diharapkan guna
kesempurnaan makalah ini.
Kami
mengucapkan terima kasih yang tak terhingga pada teman-teman serta semua pihak
yang telah membantu kami dalam pemyelesaian makalah ini.
Makassar,28
Maret 2019
Penulis
Kelompok 4
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar
Daftar
Isi
Bab I
Pendahuluan
a.
Latar belakang .....................................................................................................
b.
Rumusan masalah..............................................................................................
c.
Tujuan penulisan.................................................................................................
Bab II Pembahasan
a.
Trend dan Isu dalam
Keperawatan Keluarga.................................................
Bab III Penutup
a.
Kesimpulan ..........................................................................................................
b.
Saran......................................................................................................................
Daftar
Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Keperawatan
merupakan profesi yang dinamis dan berkembang secara terus menerus dan terlibat
dalam masyarakat yang berubah, sehingga pemenuhan dan metode keperawatan
kesehatan berubah, karena gaya hidup masyarakat berubah dan perawat sendiri
juga dapat menyesuaikan dengan perubahan tersebut. Definisi dan filosofi
terkini dari keperawatan memperlihatkan trend holistic dalam keperawatan yang
ditunjukkan secara keseluruhan dalam berbagai dimensi, baik dimensi sehat maupun
sakit serta dalam interaksinya dengan keluarga dan komunitas. Tren praktik
keperawatan meliputi perkembangan di berbagai tempat praktik dimana perawat
memiliki kemandirian yang lebih besar.
Keluarga
adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh perkawinan, adopsi dan kelahiran
yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya umum, meningkatkan
perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial dari individu-individu yang
ada didalamnya terlihat dari pola interaksi yang saling ketergantungan untuk mencapai
tujuan bersama (Friedman, 1998).
Keperawatan
keluarga dapat difokuskan pada anggota keluarga individu, dalam konteks
keluarga, atau unit keluarga. Terlepas dari identifikasi klien, perawat
menetapkan hubungan dengan masing-masing anggota keluarga dalam unit dan
memahami pengaruh unit pada individu dan masyarakat. Tujuan keperawatan
keluarga dari WHO di Eropa yang merupakan praktek keperawatan termodern saat
ini adalah promoting and protecting people health merupakan perubahan paradigma
dari cure menjadi care melalui tindakan preventif dan mengurangi kejadian dan
penderitaan akibat penyakit .
Perawat keluarga
memiliki peran untuk memandirikan keluarga dalam merawat anggota keluarganya,
sehingga keluarga mampu melakukan fungsi dan tugas kesehatan, Friedmen
menyatakan bahwa keluarga diharapkan mampu mengidentifikasi lima fungsi dasar
keluarga, diantaranya fungsi afektif, sosialisasi, reproduksi, ekonomi, dan
fungsi perawatan keluarga. Perawatan kesehatan keluarga adalah pelayanan
kesehatan yang ditujukan pada keluarga sebagai unit pelayanan untuk mewujudkan
keluarga yang sehat.
B.
Rumusan masalah
1. Apa Definisi Trend Dan Issue ?
2. Apa Bentuk-Bentuk Dari Trend Dan Issue Dalam Keperawatan ?
3. Apa Manfaat Trend Dan Issue Dalam Keperawatan ?
4. Apa Faktor Yang Mempengaruhi Trend Dan Issue Keperawatan Kritis ?
5. Apa Peran Perawat Terhadap Trend Dan Issue ?
1. Apa Definisi Trend Dan Issue ?
2. Apa Bentuk-Bentuk Dari Trend Dan Issue Dalam Keperawatan ?
3. Apa Manfaat Trend Dan Issue Dalam Keperawatan ?
4. Apa Faktor Yang Mempengaruhi Trend Dan Issue Keperawatan Kritis ?
5. Apa Peran Perawat Terhadap Trend Dan Issue ?
C.
Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Definisi Trend Dan Issue
2. Mengetahui Bentuk-Bentuk Dari Trend Dan Issue Dalam Keperawatan
3. Mengetahui Manfaat Trend Dan Issue Dalam Keperawatan
4. Mengetahui Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Trend Dan Issue Keperawatan Kritis
5. Mengetahui Peran Perawat Terhadap Trend Dan Issue
1. Mengetahui Definisi Trend Dan Issue
2. Mengetahui Bentuk-Bentuk Dari Trend Dan Issue Dalam Keperawatan
3. Mengetahui Manfaat Trend Dan Issue Dalam Keperawatan
4. Mengetahui Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Trend Dan Issue Keperawatan Kritis
5. Mengetahui Peran Perawat Terhadap Trend Dan Issue
BAB II
PEMBAHASAN
A. Trend dan Isu dalam Keperawatan Keluarga
Trend adalah
sesuatu yang sedang booming, actual, dan sedang hangat diperbincangkan.
Sedangkan isu adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat diperkirakan
terjadi atau tidak terjadi di masa mendatang, menyangkut ekonomi, moneter,
sosial, politik, hukum, pembangunan nasional, bencana alam, hari kiamat,
kematian, ataupun tentang krisis.
Jadi, trend
dan isu keperawatan keluarga merupakan sesuatu yang booming, actual, dan sedang
hangat diperbincangkan serta desas-desus dalam ruang lingkup keperawatan keluarga.
Adapun trend dan
isu dalam keperawatan keluarga, diantaranya:
1. Global
a.
Dunia tanpa batas (global village) mempengaruhi
sikap dan pola perilaku keluarga.
b.
Kemajuan dan pertukaran iptek yang semakin global
sehingga penyebarannya semakin meluas.
c.
Kemajuan teknologi di bidang transportasi sehingga
tingkat mobilisasi penduduk yang tinggi seperti migrasi yang besar-besaran
yang berpengaruh terhadap interaksi keluarga yang berubah.
d.
Standar kualitas yang semakin diperhatikan
menimbulkan persaingan yang ketak serta menumbuhkan munculnya
sekolah-sekolah yang mengutamakan kualitas pendidikan.
e.
Kompetisi global dibidang penyediaan sarana dan
prasarana serta pelayanan kesehatan menuntut standar profesionalitas
keperawatan yang tinggi.
f.
Rendahnya minat perawat untuk bekerja dengan
keluarga akibat system yang belum berkembang.
g.
Pelayanan keperawatan keluarga belum berkembang
tapi DEPKES sudah menyusun pedoman pelayanan keperawatan keluarga dan model
keperwatan keluarga di rumah tapi perlu disosialisasikan.
h.
Keperawatan keluarga/ komunitas dianggap tidak
menantang.
i.
Geografis luas namun tidak ditunjang dengan
fasilitas.
j.
Kerjasama lintas program dan lintas sector belum
memadai.
k.
Model pelayanan belum mendukung peranan aktif
semua profesi.
2. Pelayanan
a. SDM belum
dapat menjawab tantangan global dan belum ada perawat keluarga.
b. Penghargaan
/ reward rendah.
c. Bersikap
pasif.
d. Biaya
pelayanan kesehatan rawat inap mahal.
e. Pengetahuan
dan keterampilan perawat masih rendah.
3. Pendidikan
a.
Lahan praktik terbatas; pendirian pendidikan
keperawatan cenderung “mudah”
b.
Penelitian terkait pengembangan dan uji model masih
terbatas.
c.
Sarana dan prasarana pendidikan sangat terbatas.
d.
Rasio pengajar : mahasiswa belum seimbang.
e.
Keterlibatan berbagai profesi selama pendidikan
kurang.
4. Profesi
a.
Standar kompetensi belum disosialisasikan.
b.
Belum ada model pelayanan yang dapat menjadi acuan.
c.
Kompetensi berbagai jenjang pendidikan tidak
berbatas.
d.
Mekanisme akreditasi belum berjalan dengan baik.
e.
Peranan profesi di masa depan dituntut lebih banyak.
f.
Perlu pengawalan dan pelaksanaan undang-undang
praktik keperawatan.
B. Bentuk-Bentuk Trend dan Issue
1.Trend Keperawatan Medikal Bedah dan
Implikasinya di Indonesia
Perkembangan trend keperawatan medikal bedah di Indonesia terjadi dalam berbagai bidang yang meliputi:
Perkembangan trend keperawatan medikal bedah di Indonesia terjadi dalam berbagai bidang yang meliputi:
a.Telenursing (Pelayanan Asuhan
Keperawatan Jarak Jauh)
Menurut
Martono, telenursing (pelayanan asuhan keperawatan jarak jauh) adalah upaya
penggunaan tehnologi informasi dalam memberikan pelayanan keperawatan dalam
bagian pelayanan kesehatan dimana ada jarak secara fisik yang jauh antara
perawat dan pasien, atau antara beberapa perawat. Keuntungan dari teknologi ini
yaitu mengurangi biaya kesehatan, jangkauan tanpa batas akan layanan kesehatan,
mengurangi kunjungan dan masa hari rawat, meningkatkan pelayanan pasien sakit
kronis, mengembangkan model pendidikan keperawatan berbasis multimedia
(Britton, Keehner, Still & Walden 1999). Tetapi sistem ini justru akan
mengurangi intensitas interaksi antara perawat dan klien dalam menjalin
hubungan terapieutik sehingga konsep perawatan secara holistik akan sedikit
tersentuh oleh ners. Sistem ini baru diterapkan dibeberapa rumah sakit di
Indonesia, seperti di Rumah Sakit Internasional. Hal ini disebabkan karena
kurang meratanya penguasaan teknik informasi oleh tenaga keperawatan serta
sarana prasarana yang masih belum memadai.
Definisi lain dari telenursing :
1. Telenursing (pelayanan Asuhan
keperawatan jarak jauh) adalah penggunaan tehnologi komunikasi dalam
keperawatan untuk memenuhi asuhan keperawatan kepada klien. Yang menggunakan
saluran elektromagnetik (gelombang magnetik, radio dan optik) dalam
menstransmisikan signal komunikasi suara, data dan video. Atau dapat pula di
definisikan sebagai komunikasi jarak jauh, menggunakan transmisi elektrik dan
optik, antar manusia dan atau komputer.
2. .Telenursing (pelayanan asuhan
keperawatan jarak jauh) adalah upaya penggunaan tehnologi informasi dalam
memberikan pelayanan keperawatan dalam bagian pelayanan kesehatan dimana ada
jarak secara fisik yang jauh antara perawat dan pasien, atau antara beberapa
perawat. Sebagai bagian dari telehealth, dan beberapa bagian terkait dengan
aplikasi bidang medis dan non-medis, seperti telediagnosis, telekonsultasi dan
telemonitoring.
3. Telenursing is defined as the practice
of nursing over distance using telecommunications technology (National Council
of State Boards of Nursing).
4. Telenursing diartikan sebagai
pemakaian telekomunikasi untuk memberikan informasi dan pelayanan keperawatan
jarak-jauh. Aplikasinya saat ini, menggunakan teknologi satelit untuk
menyiarkan konsultasi antara fasilitas-fasilitas kesehatan di dua negara dan
memakai peralatan video conference (bagian integral dari telemedicine atau
telehealth)7)
2. Trend Current issue dan
kecenderungan dalam keperawatan jiwa
Trend atau
current issue dalam keperawatan jiwa adalah masalah-masalah yang sedang hangat
dibicarakan dan dianggap penting. Masalah-masalah tersebut dapat dianggap
ancaman atau tantangan yang akan berdampak besar pada keperawatan jiwa baik dalam
tatanan regional maupun global. Ada beberapa tren penting yang menjadi
perhatian dalam keperawatan jiwa di antaranya adalah sebagai berikut :
•
Kecenderungan dalam penyebab gangguan jiwa
• Trend
peningkatan masalah kesehatan jiwa’
• Kesehatan
jiwa dimulai masa konsepsi
•
Kecenderungan situasi di era global
•
Kecenderungan penyakit jiwa
• Globalisasi
dan perubahan orientasi sehat
•
Kecenderungan penyakit jiwa
• Meningkatnya
masalah psikososial
• Trend bunuh
diri pada anak
Ø
Masalah
AIDS dan NAPZA Pattern of parenting
• Perspektif life span history
• Kekerasan
• Masalah ekonomi dan kemiskinan
3. Trend dan issue keperawatan
komunitas
Tren yang sedang dibicarakan adalah:
1. Pengaruh politik terhadap keperawatan
professional
2. Pengaruh perawat dalam aturan dan praktik
keperawatan
·
Komponen–komponen
perubahan dalam masyarakat
1. Pertambahan penduduk. Pertambahan
penduduk secara cepat (population) dan perubahan dalam gambaran penduduk,
diantaranya perubahan dalam komposisi usia, penyebarannya, dan kepadatan
penduduk kota besar.
2. Transisi penyakit. Perubahan pola
penyakit atau transisi penyakit yaitu perubahan penyakit menular ke penyakit
degenerative, seperti penyakit jantung, kanker, depresimental dan ansietas,
stroke, peningkatan kecelakaan, alkoholisme, dan yang akhir-akhir ini marak
adalah penyalahgunaan narkotika.
3.
Perkembangan industrialisasi serta perubahan kondisi social..
4.
Meningkatnya pengetahuan masarakat sebagai pelayanan kesehatan
5. Kurang tenaga medis menyebabkan
pelimpahan tanggung jawab atau wewenang pada perawat.
6. Masyarakat akan menjadi rekan kerja
dalam pelayanan kesehatan masyarakat. Banyak pelayanan yang akan dilaksanakan
di luar rumah sakit, misalnya pelayanan pada rehabilitasi, kesehatan jiwa, dan
lain-lain.
C. Manfaat Trend Dan Issue Dalam Keperawatan
Pemanfaatan
tekhnologi telehealth mempunyai banyak manfaat dan keuntungan bagi berbagai
pihak diantaranya pasien, petugas kesehatan dan pemerintah. Aspek kemudahan dan
peningkatan jangkauan serta pengurangan biaya menjadi keuntungan yang bisa terlihat
secara langsung Dengan adanya kontribusi telehealth dalam pelayanan keperawatan
di rumah atau homecare, akan banyak sekali manfaat yang dapat dirasakan oleh
pasien dan keluarga, perawat, instansi pelayanan kesehatan dan termasuk juga
pemerintah dalam hal ini adalah Departemen Kesehatan. Namun demikian untuk bisa
mengaplikasikan telehealth dalam bidang keperawatan banyak sakali tantangan dan
hambatannya misalnya: faktor biaya, sumberdaya manusia, kebijakan dan perilaku.
Peluang
Perawat dalam Memanfaatkan Trend Issue Jurnal Perawat sangat berpeluang dalam
menerapkan teknologi Telenursing ini dimana perawat dapat memanfaatkan
komunikasi pada telenursing sehingga pelayanan asuhan keperawatan dapat
berjalan dengan baik.Telenursing adalah penggunaan tekhnologi dalam keperawatan
untuk meningkatkan perawatan bagi pasien (Skiba, 1998) Telenursing menggunakan
tehnologi komunikasi dalam keperawatan untuk memenuhi asuhan keperawatan kepada
klien.Teknologi berupa saluran elektromagnetik (gelombang magnetik, radio dan
optik) dalam menstransmisikan signal komunikasi suara, data dan video. Atau
dapat pula di definisikan sebagai komunikasi jarak jauh, menggunakan transmisi
elektrik dan optik, antar manusia dan atau computer. Salah satu contoh program
tlehealth adalah homecare. Sistem ini menyediakan audio dan video interaktif
untuk hubungan antara lanjut usia di rumah dan telehealth perawat. Perawat
memasukkan data data pasien secara elektronik dan menganalisanya, kalau perlu
untuk dilakukan kunjungan, perawat akan melakukan kunjungan ke pasien.
D. Faktor yang Mempengaruhi Trend Dan
Issue Keperawatan Kritis
1.Faktor agama dan adat istiadat.
Agama serta
latar belakang adat-istiadat merupakan faktor utama dalam membuat keputusan
etis. Setiap perawat disarankan untuk memahami nilai-nilai yang diyakini maupun
kaidah agama yang dianutnya. Untuk memahami ini memang diperlukan proses.
Semakin tua dan semakin banyak pengalaman belajar, seseorang akan lebih
mengenal siapa dirinya dan nilai-nilai yang dimilikinya.
Indonesia
merupakan negara kepulauan yang dihuni oleh penduduk dengan berbagai
agama/kepercayaan dan adat istiadat. Setiap penduduk yang menjadi warga negara
Indonesia harus beragama/berkeyakinan. Ini sesuai dengan sila pertama Pancasila
: Ketuhanan Yang Maha Esa, dimana di Indonesia menjadikan aspek ketuhanan
sebagai dasar paling utama. Setiap warga negara diberi kebebasan untuk memilih
kepercayaan yang dianutnya.
2.Faktor sosial.
Berbagai
faktor sosial berpengaruh terhadap pembuatan keputusan etis. Faktor ini antara
lain meliputi perilaku sosial dan budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi,
hukum, dan peraturan perundang-undangan. Perkembangan sosial dan budaya juga
berpengaruh terhadap sistem kesehatan nasional. Pelayanan kesehatan yang
tadinya berorientasi pada program medis lambat laun menjadi pelayanan
komprehensif dengan pendekatan tim kesehatan.
3.Faktor ilmu pengetahuan dan
tekhnologi.
Pada era abad
20 ini, manusia telah berhasil mencapai tingkat kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang belum dicapai manusia pada abad sebelumnya. Kemajuan yang telah
dicapai meliputi berbagai bidang. Kemajuan di bidang kesehatan telah mampu
meningkatkan kualitas hidup serta memperpanjang usia manusia dengan
ditemukannya berbagai mesin mekanik kesehatan, cara prosedur baru dan bahan-bahan/obat-obatan
baru. Misalnya pasien dengan gangguan ginjal dapat diperpanjang usianya berkat
adanya mesin hemodialisa. Ibu-ibu yang mengalami kesulitan hamil dapat diganti
dengan berbagai inseminasi. Kemajuan-kemajuan ini menimbulkan pertanyaan-pertanyaan
yang berhubungan dengan etika.
4.Faktor legislasi dan keputusan
juridis.
Perubahan
sosial dan legislasi secara konstan saling berkaitan. Setiap perubahan sosial
atau legislasi menyebabkan timbulnya tindakan yang merupakan reaksi perubahan
tersebut. Legislasi merupakan jaminan tindakan menurut hukum sehingga orang
yang bertindak tidak sesuai hukum dapat menimbulkan konflik.Saat ini aspek
legislasi dan bentuk keputusan juridis bagi permasalahan etika kesehatan sedang
menjadi topik yang banyak dibicarakan.
5.Faktor dana/keuangan.
Dana/keuangan
untuk membiayai pengobatan dan perawatan dapat menimbulkan konflik. Untuk
meningkatkan status kesehatan masyarakat, pemerintah telah banyak berupaya
dengan mengadakan berbagai program yang dibiayai pemerintah.
6.Faktor pekerjaan.
Perawat perlu
mempertimbangkan posisi pekerjaannya dalam pembuatan suatu keputusan. Tidak
semua keputusan pribadi perawat dapat dilaksanakan, namun harus diselesaikan
dengan keputusan/aturan tempat ia bekerja. Perawat yang mengutamakan kepentingan
pribadi sering mendapat sorotan sebagai perawat pembangkang. Sebagai
konsekuensinya, ia mendapatkan sanksi administrasi atau mungkin kehilangan
pekerjaan.
7.Faktor Kode etik keperawatan.Kelly
(1987), dikutip oleh Robert Priharjo,
menyatakan bahwa kode etik merupakan salah
satu ciri/persyaratan profesi yang memberikan arti penting dalam penentuan,
pertahanan dan peningkatan standar profesi.
8.Faktor Hak-hak pasien.
Hak-hak pasien
pada dasarnya merupakan bagian dari konsep hak-hak manusia. Hak merupakan suatu
tuntutan rasional yang berasal dari interpretasi konsekuensi dan kepraktisan
suatu situasi.
Pernyataan
hak-hak pasien cenderung meliputi hak-hak warga negara, hak-hak hukum dan
hak-hak moral. Hak-hak pasien yang secara luas dikenal menurut Megan (1998)
meliputi hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang adil dan berkualitas,
hak untuk diberi informasi, hak untuk dilibatkan dalam pembuatan keputusan
tentang pengobatan dan perawatan, hak untuk diberi informed concent, hak untuk
mengetahui nama dan status tenaga kesehatan yang menolong, hak untuk mempunyai
pendapat kedua(secand opini), hak untuk diperlakukan dengan hormat, hak untuk
konfidensialitas (termasuk privacy), hak untuk kompensasi terhadap cedera yang
tidak legal dan hak untuk mempertahankan dignitas (kemuliaan) termasuk
menghadapi kematian dengan bangga.
E. Peran Perawat Terhadap Trend Issue
Peran perawat
dalam peerapan trend issue pada yaitu dapat melakukan perannya sebagai pembari
asuhan keperawatan (Care giver) dengan lebih baik. Pemberian asuhan keperawatan
akan lebih baik dengan adanya Telehealth atau Telenursing yang berbasis
teknologi. Dengan adanya telnologi telenursing ini perawat hendaknya dapat
melakukan tindakan keperawatan dengan lebih efisien dan tepat. Dengan demikian
Perawat sebagai pemberi layanan keperawatan dengan asuhan keperawatannya
dituntut semakin profesional dan mengedepankan perkembangan teknologi
kesehatandalam memberi pelayanan kesehtan. Dengan memanfaatkan kecanggihan
tekhnologi, asuhan keperawatan tersebut bisa diberikan hasil yang lebih baik.
Perawat juga dapat melakukan perannya sebagai kolaborator dengan tim kesehatan
lain dengan memanfaatkan komunikasi pada telenursing sehingga pelayanan kepada
pasien lebih meningkat.
F.Beberapa permasalahan mengenai trend dan isu
keperawatan keluarga yang muncul di Indonesia :
1.
Sumberdaya tenaga kesehatan yang belum dapat
bersaing secara global serta belum adanya perawat keluarga secara khusus di
negara kita.
2.
Penghargaan dan reward yang dirasakan masih kurang
bagi para tenaga kesehatan.
3.
Pelayanan kesehatan yang diberikan sebagian besar
masih bersifat pasif.
4.
Masih tingginya biaya pengobatan khususnya di
sarana.
5.
Sarana
pelayanan kesehatan yang memiliki kualitas baik.
6.
Pengetahuan dan keterampilan
perawat yang masih perlu ditingkatkan.
7.
Rendahnya minat perawat untuk bekerja dengan
keluarga akibat system yang belum berkembang.
8.
Pelayanan keperawatan keluarga yang belum
berkembang meskipun telah disusun pedoman pelayanan keluarga namun belum disosialisaikan
secara umum.
9.
Geografis Indonesia yang sangat luas namun belum di
tunjang dengan fasilitas transportasi
yang cukup.
10. Kerjasama
program lintas sektoral belum memadai.
11. Model
pelayanan belum mendukung peran aktif semua profesi.
12. Lahan
praktek yang terbatas, sarana dan
prasarana pendidikan juga terbatas.
13. Rasio
pengajar dan mahasiswa yang tidak seimbang.
14. Keterlibatan
berbagai profesi selama menjalani pendidikan juga kurang.
G Trend dan Isu Nasional :
1.
Semakin tingginya tuntutan profesionalitas
pelayanan kesehatan.
2.
Penerapan desentralisasi yang juga melibatkan
bidang kesehatan.
3.
Peran serta masyarakat yang semakin tinggi dalam
bidang kesehatan.
4.
Munculnya perhatian dari pihak pemerintah mengenai
masalah kesehatan masyarakat seperti diberikannya bantuan bagi keluarga miskin
serta asuransi kesehatan lainnya bagi keluarga yang tidak mampu.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sikap
dan pola perilaku keluarga dapat dipengaruhi oleh dunia tanpa batas (global village). Kemajuan
teknologi di bidang transportasi mengakibatkan tingkat
mobilisasi penduduk yang tinggi seperti migrasi yang besar-besaran yang berpengaruh
terhadap interaksi keluarga yang berubah. Pelayanan keperawatan keluarga belum
berkembang tapi DEPKES sudah menyusun pedoman pelayanan keperawatan keluarga
dan model keperawatan
keluarga di rumah tapi perlu disosialisasikan serta munculnya perhatian dari pihak pemerintah mengenai
masalah kesehatan masyarakat seperti diberikannya bantuan bagi keluarga miskin
serta asuransi kesehatan lainnya bagi keluarga yang tidak mampu. Rendahnya
minat perawat untuk bekerja dengan keluarga akibat system yang belum
berkembang.
B. Saran
Pelayanan
keperawatan keluarga harus dikembangkan karena keperawatan keluarga dapat
mengurangi kejadian atau penderitaan akibat penyakit dengan perubahan paradigma
dari cure menjadi care melalui tindakan preventif.
DAFTAR
PUSTAKA
·
https://stikeskabmalang.wordpress.com/2009/10/04/tren-dan-issue-legal-dalam-keperawatan-profesional/