Sabtu, 30 Maret 2019



MAKALAH
(TREND DAN ISU DALAM KEPERAWATAN KELUARGA)

KELOMPOK 4
1.    FARIDA JUNI
2.    IDHAM JAENAL
3.    RIDWAN TUHUREU
4.    DMIRA KOGOYA



 


Gambar terkait





  
PRODI SI-KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN GRAHA EDUKASI MAKASSAR
TAHUN 2018/2019



KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul tentang “Trend dan Isu dalam Keperawatan Keluarga” Kami menyadari sepenuhnya bahwa isi dari makalah ini masih jauh dari sempurna dan masih perlu adanya perbaikan dan penambahan materi, untuk itu kritik dan saran sangat diharapkan guna kesempurnaan makalah ini.
Kami mengucapkan terima kasih yang tak terhingga pada teman-teman serta semua pihak yang telah membantu kami dalam pemyelesaian makalah ini.

                                                                                                Makassar,28 Maret 2019
                                                                        Penulis         

Kelompok 4                        










DAFTAR ISI

Kata Pengantar                                    
Daftar Isi                                             
Bab I Pendahuluan                              
a.    Latar belakang .....................................................................................................
b.    Rumusan masalah..............................................................................................
c.    Tujuan penulisan.................................................................................................
Bab II Pembahasan
a.    Trend dan Isu dalam Keperawatan Keluarga.................................................
Bab III Penutup
a.    Kesimpulan ..........................................................................................................
b.    Saran......................................................................................................................  
Daftar Pustaka                                     











BAB I
PENDAHULUAN
A.  LATAR BELAKANG
Keperawatan merupakan profesi yang dinamis dan berkembang secara terus menerus dan terlibat dalam masyarakat yang berubah, sehingga pemenuhan dan metode keperawatan kesehatan berubah, karena gaya hidup masyarakat berubah dan perawat sendiri juga dapat menyesuaikan dengan perubahan tersebut. Definisi dan filosofi terkini dari keperawatan memperlihatkan trend holistic dalam keperawatan yang ditunjukkan secara keseluruhan dalam berbagai dimensi, baik dimensi sehat maupun sakit serta dalam interaksinya dengan keluarga dan komunitas. Tren praktik keperawatan meliputi perkembangan di berbagai tempat praktik dimana perawat memiliki kemandirian yang lebih besar.
Keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh perkawinan, adopsi dan kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial dari individu-individu yang ada didalamnya terlihat dari pola interaksi yang saling ketergantungan untuk mencapai tujuan bersama (Friedman, 1998).
Keperawatan keluarga dapat difokuskan pada anggota keluarga individu, dalam konteks keluarga, atau unit keluarga. Terlepas dari identifikasi klien, perawat menetapkan hubungan dengan masing-masing anggota keluarga dalam unit dan memahami pengaruh unit pada individu dan masyarakat. Tujuan keperawatan keluarga dari WHO di Eropa yang merupakan praktek keperawatan termodern saat ini adalah promoting and protecting people health merupakan perubahan paradigma dari cure menjadi care melalui tindakan preventif dan mengurangi kejadian dan penderitaan akibat penyakit .
Perawat keluarga memiliki peran untuk memandirikan keluarga dalam merawat anggota keluarganya, sehingga keluarga mampu melakukan fungsi dan tugas kesehatan, Friedmen menyatakan bahwa keluarga diharapkan mampu mengidentifikasi lima fungsi dasar keluarga, diantaranya fungsi afektif, sosialisasi, reproduksi, ekonomi, dan fungsi perawatan keluarga. Perawatan kesehatan keluarga adalah pelayanan kesehatan yang ditujukan pada keluarga sebagai unit pelayanan untuk mewujudkan keluarga yang sehat.
B. Rumusan masalah
1. Apa Definisi Trend Dan Issue ?
2. Apa Bentuk-Bentuk Dari Trend Dan Issue Dalam Keperawatan ?
3. Apa Manfaat Trend Dan Issue Dalam Keperawatan ?
4. Apa Faktor Yang Mempengaruhi Trend Dan Issue Keperawatan Kritis ?
5. Apa Peran Perawat Terhadap Trend Dan Issue ?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Definisi Trend Dan Issue
2. Mengetahui Bentuk-Bentuk Dari Trend Dan Issue Dalam Keperawatan
3. Mengetahui Manfaat Trend Dan Issue Dalam Keperawatan
4. Mengetahui Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Trend Dan Issue Keperawatan Kritis
5. Mengetahui Peran Perawat Terhadap Trend Dan Issue





BAB II
PEMBAHASAN
A. Trend dan Isu dalam Keperawatan Keluarga

Hasil gambar untuk gambar keperawatan keluarga 
Trend adalah sesuatu yang sedang booming, actual, dan sedang hangat diperbincangkan. Sedangkan isu adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat diperkirakan terjadi atau tidak terjadi di masa mendatang, menyangkut ekonomi, moneter, sosial, politik, hukum, pembangunan nasional, bencana alam, hari kiamat, kematian, ataupun tentang krisis.
Jadi, trend dan isu keperawatan keluarga merupakan sesuatu yang booming, actual, dan sedang hangat diperbincangkan serta desas-desus dalam ruang lingkup keperawatan keluarga.
Adapun trend dan isu dalam keperawatan keluarga, diantaranya:
1.    Global
a.    Dunia tanpa batas (global village) mempengaruhi sikap dan pola perilaku keluarga.
b.    Kemajuan dan pertukaran iptek yang semakin global sehingga penyebarannya semakin meluas.
c.    Kemajuan teknologi di bidang transportasi sehingga tingkat mobilisasi penduduk yang tinggi seperti migrasi yang besar-besaran yang berpengaruh terhadap interaksi keluarga yang berubah.
d.    Standar kualitas yang semakin diperhatikan menimbulkan persaingan yang ketak serta menumbuhkan munculnya sekolah-sekolah yang mengutamakan kualitas pendidikan.
e.    Kompetisi global dibidang penyediaan sarana dan prasarana serta pelayanan kesehatan menuntut standar profesionalitas keperawatan yang tinggi.
f.     Rendahnya minat perawat untuk bekerja dengan keluarga akibat system yang belum berkembang.
g.    Pelayanan keperawatan keluarga belum berkembang tapi DEPKES sudah menyusun pedoman pelayanan keperawatan keluarga dan model keperwatan keluarga di rumah tapi perlu disosialisasikan.
h.   Keperawatan keluarga/ komunitas dianggap tidak menantang.
i.     Geografis luas namun tidak ditunjang dengan fasilitas.
j.      Kerjasama lintas program dan lintas sector belum memadai.
k.    Model pelayanan  belum mendukung peranan aktif semua profesi.
2. Pelayanan
a.    SDM belum dapat menjawab tantangan global dan belum ada perawat keluarga.
b.    Penghargaan / reward rendah.
c.    Bersikap pasif.
d.    Biaya pelayanan kesehatan rawat inap mahal.
e.    Pengetahuan dan keterampilan perawat masih rendah.
3.    Pendidikan
a.    Lahan praktik terbatas; pendirian pendidikan keperawatan cenderung “mudah”
b.    Penelitian terkait pengembangan dan uji model masih terbatas.
c.    Sarana dan prasarana pendidikan sangat terbatas.
d.    Rasio pengajar : mahasiswa belum seimbang.
e.    Keterlibatan berbagai profesi selama pendidikan kurang.
4.    Profesi
a.    Standar kompetensi belum disosialisasikan.
b.    Belum ada model pelayanan yang dapat menjadi acuan.
c.    Kompetensi  berbagai jenjang pendidikan tidak berbatas.
d.    Mekanisme akreditasi belum berjalan dengan baik.
e.    Peranan profesi di masa depan dituntut lebih banyak.
f.     Perlu pengawalan dan pelaksanaan undang-undang praktik keperawatan.

B. Bentuk-Bentuk Trend dan Issue
1.Trend Keperawatan Medikal Bedah dan Implikasinya di Indonesia
Perkembangan trend keperawatan medikal bedah di Indonesia terjadi dalam berbagai bidang yang meliputi:
a.Telenursing (Pelayanan Asuhan Keperawatan Jarak Jauh)
Menurut Martono, telenursing (pelayanan asuhan keperawatan jarak jauh) adalah upaya penggunaan tehnologi informasi dalam memberikan pelayanan keperawatan dalam bagian pelayanan kesehatan dimana ada jarak secara fisik yang jauh antara perawat dan pasien, atau antara beberapa perawat. Keuntungan dari teknologi ini yaitu mengurangi biaya kesehatan, jangkauan tanpa batas akan layanan kesehatan, mengurangi kunjungan dan masa hari rawat, meningkatkan pelayanan pasien sakit kronis, mengembangkan model pendidikan keperawatan berbasis multimedia (Britton, Keehner, Still & Walden 1999). Tetapi sistem ini justru akan mengurangi intensitas interaksi antara perawat dan klien dalam menjalin hubungan terapieutik sehingga konsep perawatan secara holistik akan sedikit tersentuh oleh ners. Sistem ini baru diterapkan dibeberapa rumah sakit di Indonesia, seperti di Rumah Sakit Internasional. Hal ini disebabkan karena kurang meratanya penguasaan teknik informasi oleh tenaga keperawatan serta sarana prasarana yang masih belum memadai.
Definisi lain dari telenursing :
1.    Telenursing (pelayanan Asuhan keperawatan jarak jauh) adalah penggunaan tehnologi komunikasi dalam keperawatan untuk memenuhi asuhan keperawatan kepada klien. Yang menggunakan saluran elektromagnetik (gelombang magnetik, radio dan optik) dalam menstransmisikan signal komunikasi suara, data dan video. Atau dapat pula di definisikan sebagai komunikasi jarak jauh, menggunakan transmisi elektrik dan optik, antar manusia dan atau komputer.
2.    .Telenursing (pelayanan asuhan keperawatan jarak jauh) adalah upaya penggunaan tehnologi informasi dalam memberikan pelayanan keperawatan dalam bagian pelayanan kesehatan dimana ada jarak secara fisik yang jauh antara perawat dan pasien, atau antara beberapa perawat. Sebagai bagian dari telehealth, dan beberapa bagian terkait dengan aplikasi bidang medis dan non-medis, seperti telediagnosis, telekonsultasi dan telemonitoring.
3.    Telenursing is defined as the practice of nursing over distance using telecommunications technology (National Council of State Boards of Nursing).
4.    Telenursing diartikan sebagai pemakaian telekomunikasi untuk memberikan informasi dan pelayanan keperawatan jarak-jauh. Aplikasinya saat ini, menggunakan teknologi satelit untuk menyiarkan konsultasi antara fasilitas-fasilitas kesehatan di dua negara dan memakai peralatan video conference (bagian integral dari telemedicine atau telehealth)7)
2. Trend Current issue dan kecenderungan dalam keperawatan jiwa
Trend atau current issue dalam keperawatan jiwa adalah masalah-masalah yang sedang hangat dibicarakan dan dianggap penting. Masalah-masalah tersebut dapat dianggap ancaman atau tantangan yang akan berdampak besar pada keperawatan jiwa baik dalam tatanan regional maupun global. Ada beberapa tren penting yang menjadi perhatian dalam keperawatan jiwa di antaranya adalah sebagai berikut :
• Kecenderungan dalam penyebab gangguan jiwa
• Trend peningkatan masalah kesehatan jiwa’
• Kesehatan jiwa dimulai masa konsepsi
• Kecenderungan situasi di era global
• Kecenderungan penyakit jiwa
• Globalisasi dan perubahan orientasi sehat
• Kecenderungan penyakit jiwa
• Meningkatnya masalah psikososial
• Trend bunuh diri pada anak
Ø Masalah AIDS dan NAPZA Pattern of parenting
• Perspektif life span history
• Kekerasan
• Masalah ekonomi dan kemiskinan
3. Trend dan issue keperawatan komunitas
Tren yang sedang dibicarakan adalah:
1.    Pengaruh politik terhadap keperawatan professional
2.    Pengaruh perawat dalam aturan dan praktik keperawatan
·         Komponen–komponen perubahan dalam masyarakat
1. Pertambahan penduduk. Pertambahan penduduk secara cepat (population) dan perubahan dalam gambaran penduduk, diantaranya perubahan dalam komposisi usia, penyebarannya, dan kepadatan penduduk kota besar.
2. Transisi penyakit. Perubahan pola penyakit atau transisi penyakit yaitu perubahan penyakit menular ke penyakit degenerative, seperti penyakit jantung, kanker, depresimental dan ansietas, stroke, peningkatan kecelakaan, alkoholisme, dan yang akhir-akhir ini marak adalah penyalahgunaan narkotika.
3. Perkembangan industrialisasi serta perubahan kondisi social..
4. Meningkatnya pengetahuan masarakat sebagai pelayanan kesehatan
5.  Kurang tenaga medis menyebabkan pelimpahan tanggung jawab atau wewenang pada perawat.
6.  Masyarakat akan menjadi rekan kerja dalam pelayanan kesehatan masyarakat. Banyak pelayanan yang akan dilaksanakan di luar rumah sakit, misalnya pelayanan pada rehabilitasi, kesehatan jiwa, dan lain-lain.

C. Manfaat Trend Dan Issue Dalam Keperawatan
Pemanfaatan tekhnologi telehealth mempunyai banyak manfaat dan keuntungan bagi berbagai pihak diantaranya pasien, petugas kesehatan dan pemerintah. Aspek kemudahan dan peningkatan jangkauan serta pengurangan biaya menjadi keuntungan yang bisa terlihat secara langsung Dengan adanya kontribusi telehealth dalam pelayanan keperawatan di rumah atau homecare, akan banyak sekali manfaat yang dapat dirasakan oleh pasien dan keluarga, perawat, instansi pelayanan kesehatan dan termasuk juga pemerintah dalam hal ini adalah Departemen Kesehatan. Namun demikian untuk bisa mengaplikasikan telehealth dalam bidang keperawatan banyak sakali tantangan dan hambatannya misalnya: faktor biaya, sumberdaya manusia, kebijakan dan perilaku.
Peluang Perawat dalam Memanfaatkan Trend Issue Jurnal Perawat sangat berpeluang dalam menerapkan teknologi Telenursing ini dimana perawat dapat memanfaatkan komunikasi pada telenursing sehingga pelayanan asuhan keperawatan dapat berjalan dengan baik.Telenursing adalah penggunaan tekhnologi dalam keperawatan untuk meningkatkan perawatan bagi pasien (Skiba, 1998) Telenursing menggunakan tehnologi komunikasi dalam keperawatan untuk memenuhi asuhan keperawatan kepada klien.Teknologi berupa saluran elektromagnetik (gelombang magnetik, radio dan optik) dalam menstransmisikan signal komunikasi suara, data dan video. Atau dapat pula di definisikan sebagai komunikasi jarak jauh, menggunakan transmisi elektrik dan optik, antar manusia dan atau computer. Salah satu contoh program tlehealth adalah homecare. Sistem ini menyediakan audio dan video interaktif untuk hubungan antara lanjut usia di rumah dan telehealth perawat. Perawat memasukkan data data pasien secara elektronik dan menganalisanya, kalau perlu untuk dilakukan kunjungan, perawat akan melakukan kunjungan ke pasien.

D. Faktor yang Mempengaruhi Trend Dan Issue Keperawatan Kritis
1.Faktor agama dan adat istiadat.
Agama serta latar belakang adat-istiadat merupakan faktor utama dalam membuat keputusan etis. Setiap perawat disarankan untuk memahami nilai-nilai yang diyakini maupun kaidah agama yang dianutnya. Untuk memahami ini memang diperlukan proses. Semakin tua dan semakin banyak pengalaman belajar, seseorang akan lebih mengenal siapa dirinya dan nilai-nilai yang dimilikinya.
Indonesia merupakan negara kepulauan yang dihuni oleh penduduk dengan berbagai agama/kepercayaan dan adat istiadat. Setiap penduduk yang menjadi warga negara Indonesia harus beragama/berkeyakinan. Ini sesuai dengan sila pertama Pancasila : Ketuhanan Yang Maha Esa, dimana di Indonesia menjadikan aspek ketuhanan sebagai dasar paling utama. Setiap warga negara diberi kebebasan untuk memilih kepercayaan yang dianutnya.
2.Faktor sosial.
Berbagai faktor sosial berpengaruh terhadap pembuatan keputusan etis. Faktor ini antara lain meliputi perilaku sosial dan budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi, hukum, dan peraturan perundang-undangan. Perkembangan sosial dan budaya juga berpengaruh terhadap sistem kesehatan nasional. Pelayanan kesehatan yang tadinya berorientasi pada program medis lambat laun menjadi pelayanan komprehensif dengan pendekatan tim kesehatan.
3.Faktor ilmu pengetahuan dan tekhnologi.
Pada era abad 20 ini, manusia telah berhasil mencapai tingkat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang belum dicapai manusia pada abad sebelumnya. Kemajuan yang telah dicapai meliputi berbagai bidang. Kemajuan di bidang kesehatan telah mampu meningkatkan kualitas hidup serta memperpanjang usia manusia dengan ditemukannya berbagai mesin mekanik kesehatan, cara prosedur baru dan bahan-bahan/obat-obatan baru. Misalnya pasien dengan gangguan ginjal dapat diperpanjang usianya berkat adanya mesin hemodialisa. Ibu-ibu yang mengalami kesulitan hamil dapat diganti dengan berbagai inseminasi. Kemajuan-kemajuan ini menimbulkan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan etika.
4.Faktor legislasi dan keputusan juridis.
Perubahan sosial dan legislasi secara konstan saling berkaitan. Setiap perubahan sosial atau legislasi menyebabkan timbulnya tindakan yang merupakan reaksi perubahan tersebut. Legislasi merupakan jaminan tindakan menurut hukum sehingga orang yang bertindak tidak sesuai hukum dapat menimbulkan konflik.Saat ini aspek legislasi dan bentuk keputusan juridis bagi permasalahan etika kesehatan sedang menjadi topik yang banyak dibicarakan.
5.Faktor dana/keuangan.
Dana/keuangan untuk membiayai pengobatan dan perawatan dapat menimbulkan konflik. Untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat, pemerintah telah banyak berupaya dengan mengadakan berbagai program yang dibiayai pemerintah.
6.Faktor pekerjaan.
Perawat perlu mempertimbangkan posisi pekerjaannya dalam pembuatan suatu keputusan. Tidak semua keputusan pribadi perawat dapat dilaksanakan, namun harus diselesaikan dengan keputusan/aturan tempat ia bekerja. Perawat yang mengutamakan kepentingan pribadi sering mendapat sorotan sebagai perawat pembangkang. Sebagai konsekuensinya, ia mendapatkan sanksi administrasi atau mungkin kehilangan pekerjaan.
7.Faktor Kode etik keperawatan.Kelly (1987), dikutip oleh Robert Priharjo,
 menyatakan bahwa kode etik merupakan salah satu ciri/persyaratan profesi yang memberikan arti penting dalam penentuan, pertahanan dan peningkatan standar profesi.
8.Faktor Hak-hak pasien.
Hak-hak pasien pada dasarnya merupakan bagian dari konsep hak-hak manusia. Hak merupakan suatu tuntutan rasional yang berasal dari interpretasi konsekuensi dan kepraktisan suatu situasi.
Pernyataan hak-hak pasien cenderung meliputi hak-hak warga negara, hak-hak hukum dan hak-hak moral. Hak-hak pasien yang secara luas dikenal menurut Megan (1998) meliputi hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang adil dan berkualitas, hak untuk diberi informasi, hak untuk dilibatkan dalam pembuatan keputusan tentang pengobatan dan perawatan, hak untuk diberi informed concent, hak untuk mengetahui nama dan status tenaga kesehatan yang menolong, hak untuk mempunyai pendapat kedua(secand opini), hak untuk diperlakukan dengan hormat, hak untuk konfidensialitas (termasuk privacy), hak untuk kompensasi terhadap cedera yang tidak legal dan hak untuk mempertahankan dignitas (kemuliaan) termasuk menghadapi kematian dengan bangga.

E. Peran Perawat Terhadap Trend Issue
Peran perawat dalam peerapan trend issue pada yaitu dapat melakukan perannya sebagai pembari asuhan keperawatan (Care giver) dengan lebih baik. Pemberian asuhan keperawatan akan lebih baik dengan adanya Telehealth atau Telenursing yang berbasis teknologi. Dengan adanya telnologi telenursing ini perawat hendaknya dapat melakukan tindakan keperawatan dengan lebih efisien dan tepat. Dengan demikian Perawat sebagai pemberi layanan keperawatan dengan asuhan keperawatannya dituntut semakin profesional dan mengedepankan perkembangan teknologi kesehatandalam memberi pelayanan kesehtan. Dengan memanfaatkan kecanggihan tekhnologi, asuhan keperawatan tersebut bisa diberikan hasil yang lebih baik. Perawat juga dapat melakukan perannya sebagai kolaborator dengan tim kesehatan lain dengan memanfaatkan komunikasi pada telenursing sehingga pelayanan kepada pasien lebih meningkat.


F.Beberapa permasalahan mengenai trend dan isu keperawatan keluarga yang muncul di Indonesia :
1.    Sumberdaya tenaga kesehatan yang belum dapat bersaing secara global serta belum adanya perawat keluarga secara khusus di negara kita.
2.    Penghargaan dan reward yang dirasakan masih kurang bagi para tenaga kesehatan.
3.    Pelayanan kesehatan yang diberikan sebagian besar masih bersifat pasif.
4.    Masih tingginya biaya pengobatan khususnya di sarana.
5.    Sarana pelayanan kesehatan yang memiliki kualitas baik.
6.    Pengetahuan dan keterampilan perawat yang masih perlu ditingkatkan.
7.    Rendahnya minat perawat untuk bekerja dengan keluarga akibat system yang belum berkembang.
8.    Pelayanan keperawatan keluarga yang belum berkembang meskipun telah disusun pedoman pelayanan keluarga namun belum disosialisaikan secara umum.
9.    Geografis Indonesia yang sangat luas namun belum di tunjang dengan fasilitas transportasi yang cukup.
10. Kerjasama program lintas sektoral belum memadai.
11. Model pelayanan belum mendukung peran aktif semua profesi.
12. Lahan praktek yang terbatas, sarana dan prasarana pendidikan juga terbatas.
13. Rasio pengajar dan mahasiswa yang tidak seimbang.
14. Keterlibatan berbagai profesi selama menjalani pendidikan juga kurang.
G Trend dan Isu Nasional :
1.    Semakin tingginya tuntutan profesionalitas pelayanan kesehatan.
2.    Penerapan desentralisasi yang juga melibatkan bidang kesehatan.
3.    Peran serta masyarakat yang semakin tinggi dalam bidang kesehatan.
4.    Munculnya perhatian dari pihak pemerintah mengenai masalah kesehatan masyarakat seperti diberikannya bantuan bagi keluarga miskin serta asuransi kesehatan lainnya bagi keluarga yang tidak mampu.





















BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Sikap dan pola perilaku keluarga dapat dipengaruhi oleh dunia tanpa batas (global village). Kemajuan teknologi di bidang transportasi mengakibatkan tingkat mobilisasi penduduk yang tinggi seperti migrasi yang besar-besaran yang berpengaruh terhadap interaksi keluarga yang berubah. Pelayanan keperawatan keluarga belum berkembang tapi DEPKES sudah menyusun pedoman pelayanan keperawatan keluarga dan model keperawatan keluarga di rumah tapi perlu disosialisasikan serta munculnya perhatian dari pihak pemerintah mengenai masalah kesehatan masyarakat seperti diberikannya bantuan bagi keluarga miskin serta asuransi kesehatan lainnya bagi keluarga yang tidak mampu. Rendahnya minat perawat untuk bekerja dengan keluarga akibat system yang belum berkembang.

B.  Saran
Pelayanan keperawatan keluarga harus dikembangkan karena keperawatan keluarga dapat mengurangi kejadian atau penderitaan akibat penyakit dengan perubahan paradigma dari cure menjadi care melalui tindakan preventif.





DAFTAR PUSTAKA